
//=$berita['post_title']?>
Rombongan Kafilah Kaltara Ikuti Pawai Ta’aruf STQH Nasional XXVIII 2025 Kendari
KENDARI – Rombongan Kafilah Kalimantan Utara (Kaltara) mengikuti Pawai Ta’aruf Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadits (STQH) Tingkat Nasional XXVIII Tahun 2025 berlangsung di Kendari, Sulawesi Tenggara, Sabtu (11/10) pagi.
Kemeriahan Pawai Ta’aruf merupakan agenda pembuka yang mendahului acara puncak Pembukaan STQH Nasional XXVIII yang dijadwalkan akan berlangsung pada malam hari.
Kontingen kafilah pawai berasal dari 38 provinsi dan 10 kabupaten/kota seluruh Indonesia tersebut, secara resmi dilepas oleh Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Bimas Islam) Kementerian Agama RI, Prof. Dr. H. Abu Rokhmad, M.Ag.
Sementara itu, di garis finis, seluruh kafilah disambut langsung oleh Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA., didampingi Gubernur Sulawesi Tenggara, Andi Sumangerukka yang sekaligus membuka secara resmi pelaksanaan Pawai Ta’aruf STQH Nasional XXVIII.
Dalam sambutannya, Menag Nasaruddin menyampaikan bahwa euforia pawai ini adalah cerminan semangat keagamaan nasional.
“Kemeriahan dan antusiasme yang kita saksikan dalam Pawai Ta’aruf ini sama besarnya dengan semangat saat kita menyelenggarakan MTQ. Ini adalah indikator bahwa syiar Al-Qur’an dan Hadits terus hidup di hati umat,” ucap Nasaruddin.
Lebih lanjut, Nasaruddin secara khusus menyoroti Provinsi Sultra sebagai tuan rumah yang ideal. “Sulawesi Tenggara adalah daerah yang kaya dengan keanekaragaman agama, namun semua unsur umat beragama bersatu mendukung acara ini. Ini adalah pesan penting,” jelasnya.
“Di sini, kita bisa melihat bagaimana Islam menyatukan kita semua di Bumi Anoa. Sultra bukan hanya tuan rumah, tetapi telah menjadi Miniatur Indonesia bagian tenggara yang menunjukkan harmoni antar umat beragama,” sambungnya.
Memimpin kontingen Kafilah Kaltara dalam pawai ini, Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Kaltara, H. Muhammad Rosyit, S.IP, MM., turut mengapresiasi sambutan hangat dari tuan rumah dan pesan yang disampaikan Menteri Agama.
“Keikutsertaan kami dalam pawai ini adalah bentuk dukungan moral bagi kafilah Kaltara yang akan berlaga. Pesan Bapak Menteri Agama tentang persatuan dan keragaman di Bumi Anoa menjadi penguat bagi kita semua,” pungkasnya. (dkisp)