TANJUNG SELOR — Kalimantan Utara (Kaltara) menegaskan komitmennya berdiri di garda depan perjuangan nasional melawan stunting melalui kegiatan Penilaian Kinerja Kabupaten/Kota dalam Pelaksanaan 8 Aksi Konvergensi Penurunan Stunting Tahun 2025.

Kegiatan dibuka oleh Gubernur Kaltara, dalam ini diwakili Pj. Sekretaris Provinsi (Sekprov) Kaltara, Dr. Bustan, SE., M.Si digelar di Gedung Gadis Lantai I, pada Rabu (30/7).

Kegiatan ini merupakan titik awal dari rangkaian evaluasi menyeluruh terhadap kinerja kabupaten/kota se-Kaltara dalam mengatasi persoalan gizi kronis yang berdampak jangka panjang terhadap kualitas sumber daya manusia.

Dalam sambutannya, Pj. Sekprov Kaltara menyampaikan bahwa konvergensi delapan aksi adalah pendekatan strategis yang mengintegrasikan seluruh lini pembangunan.

Hal ini dimulai dari perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, hingga pelaporan—semuanya harus berorientasi pada hasil nyata di lapangan.

“Penurunan stunting bukan sekadar indikator capaian tahunan, tapi tolok ukur sejauh mana pemerintah benar-benar hadir dalam kehidupan rakyatnya. Ini kerja lintas sektor, lintas jenjang, dan lintas waktu,” kata Bustan.

Bustan menyebutkan pada pelaksanaan penilaian tahun ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara memperkenalkan kategori baru yaitu Kecamatan Terinovatif.

Kategori ini dirancang untuk memberikan ruang apresiasi dan motivasi bagi kecamatan-kecamatan yang mampu menampilkan solusi kreatif dalam penanganan stunting.

“Harapannya, inovasi tak hanya lahir di level atas, tetapi menjalar ke akar rumput, menyentuh langsung rumah tangga sasaran—terutama pada fase 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) yang krusial,” ucapnya.

Ia menekankan pentingnya menghilangkan sekat-sekat sektoral dan wilayah, agar semua pihak berjalan dalam irama yang sama: menyelamatkan masa depan anak-anak Kaltara.

“Kita tidak boleh berjalan sendiri-sendiri. Penurunan stunting hanya bisa berhasil bila semua bergerak bersama, dengan semangat yang sama, dan target yang sama,” ucap bustan.

Tak hanya sampai itu, Bustan menyebutkan kehadiran Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dan Ketua TP-PKK kabupaten/kota se-Kaltara menjadi simbol kuat bahwa kerja besar ini tak bisa ditangani oleh pemerintah provinsi semata.

“Ini adalah panggilan bersama untuk bersinergi dan bergerak serempak,” jelasnya.

Menutup sambutannya, Bustan menyampaikan harapan besar Pemprov Kaltara agar penilaian ini tak hanya berhenti pada hasil, tetapi menjadi bahan refleksi untuk bergerak lebih cepat, lebih tepat, dan lebih berdampak.

“Kita sedang mencetak sejarah. Generasi masa depan akan mengingat apa yang kita kerjakan hari ini. Karena stunting bukan sekadar isu gizi, ini tentang hak anak untuk hidup sehat, cerdas, dan bermasa depan,” tutupnya.

Acara ini turut dihadiri jajaran kepala OPD lingkup Pemprov Kaltara, Wakil Bupati Bulungan, Kilat, A.Md, Kepala BPS Kaltara, Mas’ud Rifai, SST., M.M., Koordinator Perwakilan BKKBN Kaltara, Provincial Lead Program SKALA, dan Tim Penilai Kinerja Provinsi, unsur Forkopimda, serta tokoh perempuan, akademisi dan masyarakat. (dksip)