TARAKAN – Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Republik Indonesia (Kemenko Polkam RI) mengadakan Forum Literasi Keamanan Siber dengan tema “Bersama Lindungi Dunia Maya : Jaga Etika, Data Pribadi, dan Hindari Hoaks, serta Judi Online”, digelar di Hotel Tarakan Plaza, Kamis (31/7).

“Kegiatan literasi keamanan siber hari ini bukan sekedar transfer informasi teknis semata, tapi merupakan bentuk nyata komitmen kita untuk membangun budaya digital, yang aman, sehat dan juga beretika,” ucap Deputi Bidang Koordinasi Komunikasi dan Informasi Kemenko Polkam RI, Marsda TNI Eko D. Indarto dalam sambutannya.

Deputi Bidang Koordinasi Komunikasi dan Informasi Kemenko Polkam RI, Marsda TNI Eko D. Indarto menjelaskan dunia digital saat ini berkembang sangat pesat, seiring dengan peluang yang dibawa oleh digitalisasi muncul pula berbagai tantangan yang sangat serius menghantui masyarakat.

Bebernya, seperti berita hoax, mis informasi, fitnah, ujaran, kebencian bahkan kejahatan siber dan penyalahgunaan data pribadi hingga penyebaran konten – konten ilegal hal inilah yang mengancam integrasi bangsa, termasuk masalah judi online.

Sebutnya kegiatan ini menjadi sangat penting, karena melalui literasi keamanan siber ini menjadi bekal utama untuk seluruh keamanan bangsa dalam menghadapi ancaman – ancaman tersebut.

“ASN harus menjadi teladan dalam menggunakan teknologi dengan bijak, TNI dan Polri juga harus tanggap dan adaptif dalam melindungi ruang siber, dengan inklusi untuk menjadi agen dalam melindungi keselamatan lingkungan kita dari ancaman dunia maya,” ucapnya.

Eko mengajak para pelajar dan mahasiswa agar mempunyai bekal dan pengetahuan yang cukup, kecakapan berpikir kritis, dan mempunyai etika digital agar tidak mudah terprovokasi, atau terjebak dalam kehidupan dunia maya.

Ungkapnya Kaltara sebagai provinsi perbatasan dan termasuk dari wilayah Tertinggal, terdepan Terluar (3T) memegang peran yang sangat strategis dalam konteks pertahanan negara dan pengembangan ekonomi digital.

“Dalam memperkuat kapasitas keamanan siber di wilayah ini bukan hanya soal membangun infrastruktur, tetapi juga membangun kesadaran manusianya dan ketangguhan sumber daya yang dimilikinya,” tegas Eko.

Dikatakannya, Kemenko Polkam RI sangat menaruh perhatian terhadap upaya memperkuat literasi keamanan siber di daerah khususnya di wilayah perbatasan provinsi Kaltara.

Dia percaya dan meyakini bahwa pertahanan siber ini harus dimulai dari ketahanan individu dan komunitas dalam menyikapi informasi, menjaga data pribadi serta mencegah terjadinya penyalahgunaan di ruang digital.

Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat menanamkan nilai – nilai dasar dalam penggunaan internet, integritas kehati-hatian, kolaborasi dan keberanian melawan konten – konten negatif.

Terakhir, Eko berharap kegiatan ini dapat menjadi forum pembelajaran yang interaktif dan aplikatif, dapat diteruskan di daerah, dan Pemprov Kaltara dapat mengajak kepada Pemerintah Daerah untuk terus menggaungkan tentang literasi digital.

“Kita ingin melahirkan generasi digital yang tidak hanya cakap secara teknologi, tetapi juga punya jiwa nasionalisme dan beretika, berbudaya bangsa,” tutupnya.

Dalam forum ini menghadirkan narasumber Direktorat Operasi Keamanan dan Pengendalian Informasi BSSN RI, Aris Tundung Himawan, S.S., M.Sc., Ditjen Komunikasi Publik dan Media Kemkomdigi RI, Fauzan Dwi R, dan IPDA Adi Puwanto, S.H., PS. PANIT Subdit V/SiberDitreskimsus Polda Kaltara, serta seluruh pelajar dan mahasiswa. (dkisp)