Tanjung Selor, Setelah Februari 2021 mengalami deflasi sebesar -0,03 persen, Kalimantan Utara (Gabungan Kota Tarakan dan Kota Tanjung Selor) kembali deflasi di Bulan Maret 2021 sebesar -0,02 persen.

Deflasi terjadi sebagai akibat dari turunnya indeks harga dari beberapa kelompok pengeluaran dan yang paling dominan adalah pada kelompok perawatan jasa lainnya sebesar -0,68 persen, Kelompok pengeluaran lain yang ikut mempengaruhi deflasi adalah kelompok transportasi sebesar -0,65 persen, dan kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar -0,01 persen. Untuk Kota Tarakan juga mengalami deflasi sebesar -0,19 persen, sementara Kota Tanjung Selor justru mengalami inflasi sebesar 0,64 persen.

Inflasi terjadi dipengaruhi oleh kenaikan pada kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 2,18 persen, kelompok Perlengkapan, Peralatan, dan Pemeliharaan Ritun Rumah Tangga sebesar 0,33 persen, kelompok Pendidikan sebesar 0,10 persen, kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa lainnya sebesar 0,09 persen, kelompok Transportasi sebesar -0,65 persen, kelompok Kesehatan dan kelompok Informasi, Komunikasi dan Jasa Keuangan masing-masing sebesar 0,01 persen, kemudian pada kelompok Pakaian dan Alas Kaki, kelompok Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar lainnya, kelompok Rekreasi, Olah Raga dan Budaya, serta kelompok Penyediaan Makanan dan Minuman/Restoran juga mengalami angka yang sama yakni sebesar 0,00 persen.

Sementara untuk inflasi tahun ke tahun Kaltara mengalami inflasi sebesar 1,13 persen, Kota Tarakan inflasi sebesar 0,89 persen dan Kota Tanjung Selor inflasi sebesar 2,03 persen. Untuk inflasi tahun kalender Kaltara mengalami deflasi sebesar        -0,63 persen, Kota Tarakan deflasi sebesar -1,05 persen dan Kota Tanjung Selor justru inflasi sebesar 1,01 persen. (Bid.Statistik/rm)

Sumber : BPS Kaltara