
//=$berita['post_title']?>
Usai Bom Makassar, Gubernur Ajak FKPT Kaltara Jaga Keamanan
TANJUNG SELOR-Aksi bom bunuh diri yang terjadi di halaman Gereja Katedral, Makassar, Minggu (28/3) kemarin. Kembali membuat masyarakat Indonesia resah. Terlebih, dalam aksi bom bunuh diri tersebut terdapat 14 orang korban luka-luka.
Menyikapi aksi bom bunuh diri itu, Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) mengajak Forum Koordinasi Penganggulangan Teroris (FKPT) memperketat penjagaan keamanan di Katara.
Gubernur Kaltara Zainal A. Paliwang mengatakan, pihaknya meminta kehadiran FKPT sekiranya dapat membantu menjaga keamanan khususnya di wilayah Kaltara.
“Kita minta FKPT dapat bersinergi dengan instansi lainnya, termasuk aparat penegak hukum dalam menjaga keamanan di Kaltara,” kata dia usai menemui FKPT Kaltara di Kantor Gubernur, Senin (29/3).
Selain itu, kata mantan Wakil Kepala Kepolisian Daerah Kaltara, pihak FKPT Kaltara dapat membantu meredam isu bom bunuh diri tersebut, sehingga ke depannya masyarakat di Kaltara dapat tetap hidup tenang dan rukun dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.
“Begitu juga dengan masyarakat Kaltara. Saya harap tidak mudah terprovokasi dengan isu atau berita yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” paparnya.

Ketua FKPT Kaltara Datu Iskandar Zulkarnaen mengatakan, pertemuan ini dilaksanakan guna menangkal isu terkait bom bunuh diri yang dapat meresahkan masyarakat Indonesia, termasuk di Kaltara agar dapat mencegah perpecah belahan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Kita sudah melakukan pertemuan dan melakukan koordinasi dengan Gubernur untuk membahas isu bom bunuh diri yang terjadi di Makassar Minggu kemarin,” ungkapnya.
Datu Iskandar menuturkan, beberapa hal yang disampaikan FKPT kepada Gubernur Zainal, salah satunya yaitu pernyataan siap membantu Pemerintah Provinsi Kaltara dalam hal menekan isu yang dapat memecah belah NKRI.
“Tadi Gubernur sampaikan kita harus mengajak masyarakat Kaltara untuk tidak mudah terprovokasi dengan isu atau berita hoaks terkait bom bunuh diri Makassar,” bebernya.
Bom bunuh diri, lanjut Datu Iskandar, yang terjadi di Makkasar tentunya dapat mencederai perasaan masyarakat. Oleh karena itu, FKPT sangat mengutuk keras aksi bom bunuh diri tersebut.
“Dari FKPT sudah jelas sangat mengutuk segala bentuk tindakan terorisme, terlebih lagi aksi bom bunuh diri yang menyebabkan adanya korban,” tegasnya.
Dia menambahkan peranan FKPT dalam mendorong aparat penegak hukum agar bergerak cepat dalam memberantas jaringan-jaringan teroris, termasuk yang ada di Kaltara. “Kita berharap aparat penegak hukum bergerak cepat ungkap kasus terorisme yang ada sampai ke akarnya. Jika diminta, FKPT siap membantu aparat penegak hukum,” ucapnya.(mil)